Selasa, 12 September 2023 Desa Cinunuk menyelengarakan Pelatihan Penanganan dan Pencegahan Stunting, Desa Cinunuk Kecamatan Wanaraja, salah satu kegiatan yang telah tercantum dalam APBDesa Tahun Anggaran 2023.
Dikutip dari Laman https://yankes.kemkes.go.id definisi stunting sendiri mengalami perubahan. Menurut WHO (2015), stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar. Selanjutnya menurut WHO (2020) stunting adalah pendek atau sangat pendek berdasarkan panjang / tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 standar deviasi (SD) pada kurva pertumbuhan WHO yang terjadi dikarenakan kondisi irreversibel akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat dan/atau infeksi berulang / kronis yang terjadi dalam 1000 HPK.

Hadir pada pelatihan selaku Pesrta adalah Kader Posyandu dari seluruh kader Posyandu di desa Cinunuk, Tim Penggerak PKK, Pendamping Desa, BPD Desa Cinunuk, ketua RW dan RT dan yang lainnya, Narasumber yang dihadirkan di acara tersebut adalah Ibu Dewi Nursetiasih, Amd. Keb dan Wiwin Winiarsyarah, SP, S. Gz. yang semuanya Narasumber dari PKM Puskesmas Wanaraja.
Dewi Nursetiasih, Amd. Keb selaku Narasumber pertama, membawakan materi tentang Desa Siaga, secara garis besar pemaparan beliau erat kaitannya dengan Pencegahan Stuntung di Tingkat Desa, dimana desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan serta kemauan untuk untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana, dan kegawadaruratan, kesehatan secara mandiri. Desa yang dimaksud di sini adalah kelurahan atau istilah lain bagi kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas – batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan yang diakui dan dihormati dalam Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Wiwin Winiarsyarah, SP, S. Gz Sebagai Pemateri Ke 2, membawakan materi tentang tatacara Antropometri adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang dimensi tubuh manusia. Antropometri berasal dari 'antro' yang berarti manusia dan 'metri' yang mempunyai arti pengukuran. Oleh sebab itu, ilmu antropometri digunakan sebagai bidang yang akan membahas perihal pengukuran manusia secara fisik.
Pemeriksaan antropometri pada bayi baru lahir adalah salah satu pemeriksaan fisik pertama yang tidak boleh terlewatkan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan apakah bayi lahir sehat serta gizinya normal.
Jika terdeteksi adanya gangguan atau penyakit tertentu, dokter dapat segera menindaklanjutinya dengan cara tepat. Lantas, apa itu pengukuran antropometri dan bagaimana cara mengukurnya? Berikut ulasan selengkapnya.
Apa itu pemeriksaan antropometri?
Mengutip Kementerian Kesehatan, antropometri adalah metode yang digunakan untuk menilai ukuran, proporsi, dan komposisi tubuh manusia.
Lebih lanjut, pemeriksaan atau pengukuran antropometri pada bayi baru lahir adalah kumpulan data mengenai ukuran, proporsi, dan komposisi tubuh.
Berbeda dengan apgar score, pengukuran ini dilakukan sebagai rujukan untuk menilai status gizi, pertumbuhan, dan perkembangan anak. Yaitu, usia bayi baru lahir hingga anak remaja usia 18 tahun.
Seberapa penting pemeriksaan antropometri?
Pemeriksaan fisik penting untuk mendeteksi ada atau tidaknya kelainan tubuh atau anggota badan bayi baru lahir. Antropometri juga menjadi komponen kunci dari penilaian status gizi pada anak.
Pengukuran antropometri mencerminkan perubahan status gizi dan kesehatan fisik seorang anak.
Sebagai contoh, menentukan kesehatan bayi, seperti berat badan lahir bayi rendah, risiko berat badan berlebih, gizi buruk, hingga obesitas.
Mengutip dari CDC, pemeriksaan ini juga termasuk pemantauan berat badan dan panjang badan bayi, bentuk dan ukuran lingkar kepala, hingga penampakan leher, mata, hidung dan telinga bayi.
Data antropometri bayi dan anak-anak mencerminkan status kesehatan umum dan kecukupan asupan gizi serta melacak progres tumbuh kembang bayi dari waktu ke waktu.
Dengan adanya Kegiatan ini, diharapkan masyarakat desa cinunuk bisa lebih mawas diri terhadap pertumbuhan sang buah hati.
